Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2025

Tantangan Moralitas Generasi Alpha

Setiap generasi tergantung pada ruang lingkup zamannya. Setiap zaman melahirkan corak karakter yang berbeda-beda. Generasi Z dilihat dari urutan abjad romawi adalah penanda generasi mutakhir yang membawa bentuk keunikan yang khas. Seiring bergulirnya zaman, muncul nama baru generasi alpha. Strauss dan Howe mengatakan bahwa perubahan generasi terjadi di tengah masyarakat sekitar setiap 20 tahun. Sedangkan istilah generasi alpha muncul bermula dari survei yang dilakukan oleh McCrindle, seorang analisis sosial dan demografi. Mengapa disebut alpha, karena generasi sebelumnya sudah menggunakan huruf akhir abjad romawi, sehingga penamaan generasi berikutnya ditentukan dengan menggunakan pola abjad yunani yang diawali dengan alpha. Perubahan generasi dari setiap anak zaman tidak lepas dari pengaruh dominan faktor budaya dan perkembangan teknologi. Dinamika itu terjadi dari satu generasi ke generasi. Sekedar contoh, generasi yang lahir sekitar tahun 40-an sampai 60-an (generasi baby boomer) l...

Tarhib Ramadhan, Bulan Panen Pahala

Ramadhan tinggal hitungan hari. Bulan Sya’ban yang berada di antara Rajab dan Ramadhan, akan segera kita lewati. Sya’ban semestinya banyak diisi kegiatan dalam rangka “Tarhib Ramadhan” yaitu, menyambut kehadirannya dengan penuh riang gembira dan upaya peningkatan ketaatan. Ilmu dan amal menjadi bekal utama untuk dipersiapkan sedemikian rupa. Momentum Ramadhan harus disadari sebagai bulan “Panen Pahala” yang penuh istimewa, sehingga memerlukan penyambutan dengan hati yang jernih. Sya’ban yang merupakan laporan amal sangat istimewa, karena semua jejak langkah manusia–baik dan buruk–dihadapkan kepada Sang Maha Kuasa. Sabda nabi, “Aku sangat senang saat amalku dilaporkan pada Tuhan, sedangkan aku dalam keadaan berpuasa”  (HR an-Nasa’i) . Bahkan, dituturkan oleh Aisyah RA–istri tercinta nabi–bahwa beliau lebih banyak berpuasa di bulan Sya’ban–selain Ramadhan–dibandingkan bulan-bulan lainnya. Sungguh nabi mempersiapkan Ramadhan, dengan penuh semangat dan gairah tinggi. Pembiasaan diri un...

Mengembalikan Peran Guru Sebagai Pendidik

Salah satu tugas guru adalah menghadirkan pembelajaran yang efektif sesuai dengan kondisi dan situasi siswa. Penyajian pembelajaran, disamping mencerdaskan otak, ia juga harus merangsang sisi kreativitas siswa. Pembelajaran yang menjadi tugas utama guru pada setiap jenjang satuan pendidikan harus merujuk pada Undang-undang guru sebagai pendidik profesional, dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi . Guru sebagai pendidik profesional merupakan amanah Undang-undang yang harus dijalankan dengan baik dan optimal. Dalam kaitan ini, guru dituntut benar-benar fokus pada pemenuhan tugas utamanya, sehingga siswa dapat mencapai hasil maksimal dalam ruang pembelajaran yang menyenangkan. Guru harus mampu menyusun alur pembelajaran dengan tepat, sistematis dan menggugah siswa untuk memiliki kemauan belajar yang tinggi. Secara normatif, guru harus berupaya menyerap aturan pembelajaran dengan merujuk pada kebijakan pemerintah. Dalam turunan pe...

Kepergian Sang Kiai, Membuka Lembaran Perjuangan di Pesantren

  Pada selasa, 18 Februari 2025, K.H. Muqsith Idris telah masuk hari ke-5, dari wafatnya pada Kamis, 15 Sya’ban 1446 hijriyah. Saat itu, saya baru berkesempatan “takziyah” bersama rombongan para alumni Annuqayah angkatan 1998 dari Pamekasan. Terbayang di benak saya, pasti ribuan santri, alumni, simpatisan, tokoh masyarakat dan aparatur pemerintah, berkumpul bersama untuk mengumandangkan kalimat tahlil. Setiap ulama’ pergi, selalu menyisakan rasa duka mendalam. Banyak yang mengenang, dan banyak pula yang merasa pilu, karena kehilangan. Apalagi Kiai Muqsith Idris ini, adalah seorang ulama’ yang mempunyai rekam jejak pengabdian cukup panjang di tengah masyarakat dan dunia pesantren. Pantas kalau semua berebut ingin menjadi bagian dari tetesan kebaikannya. Saya beserta rombongan berangkat dari Pamekasan pukul 14.00 Wib yang direncanakan tiba di Annuqayah, tepat waktu sholat Ashar. Rombongan dipimpin oleh Cak Abdul Wahib, dan Cak Umar sebagai driver-nya. Perjalanan bersama-sama dinikma...

Optimalisasi dan Peningkatan Kinerja Guru PAI Kecamatan Proppo

  Rutinitas kegiatan guru, saat ini memang tidak sekedar mengajar. Berbagai hal, berkaitan dengan pemenuhan aspek administrasi juga harus dituntaskan. Semua itu, adalah bagian dari profesionalisme guru yang harus dipenuhi. Apalagi–saat ini–kebutuhan administrasi tidak hanya dapat dituntaskan secara manual, tetapi menuntut kompetensi digital secara lebih memadai. Hal ini pula, yang mendasari guru harus cakap beradaptasi, terutama dalam bidang peningkatan “literasi digital”. Bapak H. Nurul Ulum, M.Pd. Plt. Kepala Seksi PAIS Kabupaten Pamekasan, dalam acara “Pembinaan Peningkatan Kinerja Guru PAI Jenjang Sekolah Dasar, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan” , pada Selasa, 18 Februari 2025 mengatakan, bahwa guru tidak cukup hanya cerdas atau pintar otaknya. Namun, harus juga diimbangi dengan kepiawaian komunikasi, kemampuan membangun relasi, dan cakap administrasi. Guru cerdas otaknya saja bisa jadi gagal, jika tidak mampu membangun komunikasi dengan pihak-pihak terkait. Kebutuhan da...

Kiai Muqsith Idris, Wafat pada Usia 90 Tahun

  Tiba-tiba beredar kabar, K.H. Muqsith Idris–salah satu pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Latee–telah berpulang ke Haribaan Allah Subhanahu wa Ta’ala . Beliau dipanggil pulang menghadap-Nya pada usia genap 90 tahun. Tentu, ini hitungan usia yang tidak pendek. Saat saya awal nyantri di Latee, masuk sekitar tahun 1992, K.H. Muqsith Idris berarti sudah menginjak usia 57 tahun.  Pada usia saya saat ini 45 tahun, beliau wafat. Sungguh, sebuah rentang waktu sangat panjang. Demikianlah, waktu berjalan dan berputar cepat. Bagi santri yang lulus dari Annuqayah tahun 1998, berarti 27 tahun yang silam, kita semua sebagai santri sering bertatap muka dengan beliau. Sesekali beliau melempar senyum, saat berpapasan dengan santri. Kita sebagai santri terbiasa merespon, dengan tradisi menundukkan kepala, sebagai wujud rasa hormat dan ta’dzim pada sang kiai . Jika dihitung dari usia remaja, sejak kelahiran beliau 1935, beliau telah mengabdi di pesantren, sekitar–kurang lebih–60 tahun. Cuku...